Halaman

Sabtu, 28 Januari 2012

Melani sepupu kecilku


Perkenalkan, nama aku Donny, aku ingin menceritakan kronologis kejadian sex yang telah aku alami. Sebelum memulai cerita, aku ingin menyampaikan permohonan maaf apabila terjadi banyak kesalahan dalam penulisan cerita. Ini adalah kisah nyata dan tanpa kebohongan.

Waktu itu aku masih berumur 24 tahun dan sudah bekerja. Aku sejak kecil memang sudah jauh dengan orang tua, aku mulai belajar mandiri sejak aku duduk dibangku kelas 5 Sd. Di umur segitulah aku sudah mempunyai pikiran yang sudah boleh di bilang dewasa.

Aku tinggal dirumah yang aku beli dengan hasil keringatku sendiri, keluargaku sangat jauh tempat tinggalnya dengan rumahku. Sebagai anak pertama, aku ikut meringankan beban keluarga. Oya, aku hanya mempunyai seorang adik kandung alias hanya dua bersaudara. Adikku tinggal bersama keluargaku.

Suatu hari aku mendapat kiriman surat dari keluargaku, aku diminta untuk menyekolahkan sepupuku karena orang tuanya tidak mampu membiayai dia.
Akupun merasa itu bukanlah perkara yang sulit, maka aku putuskan setuju dan mengirimkan sejumlah uang untuk membawa sepupuku itu kerumahku. Aku menyuruh orangtuanya agar tidak ikut karena dia akan aku bina seperti hidupku sewaktu kecil agar bisa menjadi seperti aku.

Oya, aku lupa.. Nama sepupuku itu adalah Melani wulandari, seorang gadis kecil berumur hampir 6 tahun. Memang usia ku sangat terpaut jauh dengannya. Gadis Manis yang penurut semua apa yang aku ucapkan. Di rumah aku tinggal sendiri dan hanya ditemani Melani.

Haripun berlalu, tahunpun berganti, waktu semakin tak terasa. 5 tahun sudah Melani menjadi anak asuhku. Melani kini menjadi gadis yang akan beranjak dewasa. Badannya tumbuh subur, jika dibandingkan, melani mungkin kata orang sudah duduk dibangku SMP, padahal dia kini masih duduk di kelas 5 SD.

Kulit putih mulus, tinggi sekitar 140 cm, body sintal, rambut lurus sebahu itulah ciri-ciri Melani. Dia kuajarkan begaimana caranya mengurus rumah, dan aku bersyukur dia anak yang cepat pandai. Dia paling tidak suka keluar rumah seperti anak seumurannya.

Suatu hari di kala hujan, ketika hari libur...
" Melani, cepat angkat jemuran, hari akan hujan " pekikku dari dapur
" Iya bang, tunggu sebentar " sahutnya

Beberapa menit kemudian melanipun tiba didapur dengan menggunakan rok Sd nya dengan menggunakan kaos singlet sebagai penutup badannya. Melanipun sibuk mengambil jemuran dan setelah selesai ditaruhnya ke dalam keranjang baju. Aku yang sedang membuat kopi dan setelah selesai membuatnya, aku menghampiri Melani.

" Melani, kok kamu masih pakai rok SD kamu? kenapa gak pake yang laen aja? Besok kan mau dipakai, besok hari senin kan? " kataku
" Iya bang, Melani lebih nyaman pake rok ini, lagian besok Melani gak sekolah " katanya
" Ah terserah kamu lah, oya.. abang capek nih kerja terus. Bisa pijitin abang gak? " kataku
" Bisa dong, apa sih yang gak bisa dari Melani? " katanya dengan penuh gaya
" Kalau begitu pijitin kepala abang aja, kepala abang pusing " kataku
" Siap, laksanakan " katanya dengan penuh ceria

Melani pun mulai memijiti kepalaku, aku duduk dibawah kursi sedangkan melani duduk di atas kursi. Pijatan melani membuat kepalaku enak dan terasa ringan, tanpa sengaja aku membalikkan badan untuk mencari korek api, aku melihat Melani posisi duduknya mengangkang. Terpampang jelas celana dalam berwarna putih gambar boneka Barbie.

Sejenak aku merasa biasa-biasa saja, lalu akupun meninggalkan melani untuk mengambil rokok di dalam kamarku. Sekitar 5 menit kemudian, aku kembali.

" Melani, kamu jaga rumah ya, abang mau keluar. Mungkin sore baru pulang, abang ada urusan " kataku
" Ok, deh " katanya

Akupun pergi dari rumah, setelah urusan ku selesai, aku pulang kerumah. Aku berjalan seperti orang berlari karena mau buang air kecil yang sudah tidak bisa aku tahan-tahan lagi. Pas sampai didepan pintu kamar mandi ketika aku mau masuk, aku lihat Melani sedang mandi telanjang bulat.

Kamar mandiku jadi satu dengan toilet, aku secepatnya buang air kecil. Di dalamm buang air, aku memperhatikan tubuh Melani yang membuat kontolku kelojotan tegak berdiri secara spontan. Aku berusaha menahan nafsu, mengingat dia adalah sepupuku.

Namun apa yang terjadi? setan terus mempengaruhiku untuk mencicipi tubuh Melani. Tanpa mengedipkan mata kulihat payudara Melani masih kecil seperti buah jeruk. Lalu kulihat selangkangannya, vaginanya masih polos tanpa satu helai bulu jembut.

" Melani, sini.. biar abang bantu gosokin pundak belakang kamu, kayaknya kamu kesulitan membersihkannya " kataku mencari kesempatan
" Nih penggosoknya, gosokkin ampe bersih ya " katanya polos

Pertama-tama memang aku menggosok bagian pundak belakang saja, lama kelamaan tanganku merayap dan sampai ke payudaranya.
" Nih, bagian ini juga harus dibersihkan " kataku menunjuk payudaranya.
Tak lama kemudian tanganku beralih menuju ke bagian selangkangannya.
" Nah bagian ini juga harus dibersihkan biar gak bau, celana dalam kamu juga gak bau " kataku menggosok selangkangannya
Kulihat Melani seperti merasakan sesuatu karena ketika ku ajak bicara dia hanya diam saja. Aku baru sadar ternyata penggosok badan itu agak sedikit kasar dan beberapa kali mengenai kelentitnya.

Aku semakin giat menggosok kelentitnya agar melani semakin terangsang. setelah puas aku suruh melani menyiram tubuhnya. Aku mengunci pintu kamar mandi. Kini aq berdua bersama Melani didalam kamr mandi. Kubuka semua pakaianku hingga sama-sama bugil total. Melani melihat kontolku yang tegak dan tangannya seakan mau menyentuh kontolku. Akhirnya Melani memberanikan diri memegang kontolku.

" Bang, anu abang gede, keras lagi tuh " katanya
" Itu dia kelebihannya " kataku sambil menggosokkan ke badannya.
" Coba kamu buka mulut, bayangin kamu lagi mengulum permen lolipop " kataku
" Ih gak ah, jijik.. Masa tempat buang air kecil di masukkan kemulut " katanya
" Kamu duduk diatas bak mandi ini, kamu diam aja ya " kataku
Aku memegang kontolku dan kuarahkan ke depan Vaginanya..

" Buka dikit kakinya yah dan tahan " kataku
" Abang mau ngapain? " katanya
" Kamu diam aja, nanti kamu pasti tahu kok " kataku

Ketika sudah merasa pas, aku menekan kontolku agar bisa masuk. Tapi sayang gagal. Aku coba lagi dan gagal lagi..

" Kamu buka ya vagina kamu seperti ini " kataku sambil memandunya
" Mau ngapain sih? " katanya

Kutekan kontolku dan berhasil masuk kepalanya saja, Melani meringis kesakitan dan berusaha menahan rasa sakit itu
" Bang, sakit.. Mau ngapain sih? " tanya nya lagi
Aku diam dan ku tekan lebih kuat dengan seluruh tenaga namun vagina Melani hanya bisa menampung separuh kontol ku.

" Aaaawwwwwwww... Sakittt !!! " teriaknya
Dengan cepat aku menahan dan menutup mulutnya
" Hei, jangan teriak dong ! " kataku
" Sakit bang.. lepasin Melani bang " keluhnya
" Tahan aja, nanti juga gak sakit lagi " kataku
" Gak.. lepasin.. Sakiittt tahu ! " bentaknya

Aku tak peduli, aku tahan seluruh badannya agar tidak bergerak, terasa kontolku seperti masuk kedalam pasir hisap, Vagina Melani menyedot kontol ku. Aku merasa ngilu di kepala kontolku. Aku biarkan Melani dan aku berusaha tidak bergerak agar Melani tidak merasa sakit lagi.

Setelah Melani tenang, aku pun mulai bergerak dan memompa vagina Melani secara pelan. Kulihat air mata Melani melinang membasahi pipinya.
Aku tahu Melani pasti merasa sakit yang luar biasa karena kontolku. Melani hanya bisa terdiam dan sedikit-sedikit mulai merasa nikmat.

15 menit kemudian kontolku mulai mengejang, terbukti bahwa sebentar lagi aku mencapai klimaks. Aku terus memompa vagina Melani semakin cepat dan akhirnya... " Aaaarrgggghhhh..... aaahhhh, melani jangan teriak ya... oooohhh yes " kataku ketika air mani ku keluar didalam vagina Melani.

Akupun tak sadar rupanya Vagina Melani mengucurkan darah segar dan kontolku menjadi merah karena darah. Ku cabut kontolku dari vagina Melani dan segera ku ambil air lalu kebersihkan kontolku. Melani tertundu, telapak tangannya menutupi wajah manisnya. Melani menangis karena ulahku yang sudah mengambil perawannya.

" Melani, jangan nangis terus, cepat bersihkan vagina kamu dengan air " kataku

Melani hanya menggelengkan kepalanya, akupun mengambil air dan kubersihkan Vagina Melani, darah-darahnya pun sudah tidak ada lagi karena sudah bersih. Aku gendong Melani ke kamarnya dan aku kenakan pakaiannya. Melani masih menangis, akupun menjadi bingung.

Kupeluk tubuhnya dan aku membisikkannya dengan rayuanku agar ia berhenti menangis.

" Melani, jalan-jalan yuk.. Kamu mau jalan kemana? Mau beli apa? nanti abang yang traktir, mau gak? " kataku
Melani menolak tubuhku dan ia naik ketempat tidur lali menutupi tubuhnya dengan selimut. Aku biarkan dia, aku keluar dan kurapatkan pintu kamarnya. 2 jam kemudian aku kekamar Melani dan kulihat Melani sedang duduk termenung.

" Melani, jalan-jalan yuk, ayolah.. abang pengen jalan nih " kataku
" Gak ! " katanya
" Kamu jangan kayak gini terus dong, abang susah jadinya. Yuk, ikut abang " kataku menarik tangannya
" Jangan kuat-kuat narik tangan Melani, sakit tahu ! " katanya

Melani berdiri, lalu..

" Kenapa sih abang tega ngentotin Melani? " katanya
" Abang udah tidak sadar tadi, abang terangsang liat tubuh kamu yang bugil " kataku
" Janji ya gak akan mengulanginya lagi " kataku
" Kalo abang terangsang lagi gimana? " kataku
" Pokoknya Melani gak akan mandi telanjang lagi biar abang gak terangsang " katanya
" Iya deh, yang penting kamu mau maafin abang " kataku

Akupun jalan-jalan bersama Melani, semua kemauannya aku turuti agar Melani merasa senang dan melupakan kejadian tadi.

Beberapa minggu kemudian aku menjadi ketagihan ngentotin Melani, Aku mengintainya masuk kamar dan ku ulangi kejadian kemaren, kali ini aku mencoba lubang duburnya. Melani menjerit namun, aku sudah siap dengan lakban dan tali. Ku ikat kaki tangan Melani dan mulutnya kusumbat dengan lakban.

Aku puas bisa ngentot dengan Melani, sejak itu, Melani klo buang air besar langsung aja gak perlu pake bantuan pernafasan. Melani malah lama kelamaan sudah terbiasa dengan sifat-sifatku dan terutama dengan kontolku.

Kapan pun aku dan Melani bisa bermesraan, Mulai saat itu aku anggap Melani seperti istri ku sendiri dan Melani menganggap aku sebagai suaminya. Namun aku dan Melani merahasiakan kejadian ini tanpa satu orang pun tau. Sekian.......................................


Tidak ada komentar:

Posting Komentar