Halaman

Kamis, 21 Juni 2012

Anis

Perkenalkan, nama ku arie... Sekarang aku berusia 40 tahun, aku bekerja sebagai juru parkir. Aku bekerja dari jam 5 sore sampai jam 12 malam. Aku belum menikah. Aku tinggal bersama kakak ku dan anak-anaknya. Kakakku sudah mempunyai 2 orang anak, Dua-duanya perempuan. Ia sudah bercerai dengan suaminya saat anak keduanya berusia 2 tahun. Sebagai kepala keluarga kakakku kerja keras membanting tulang, ia membuka warung kopi di terminal di kotaku.

Ia pulang menutup warungnya jam 5 sore dan aku bergantian kerja setelah kakakku pulang. Keseharianku disaat kakakku tidak ada dirumah akulah yang menjaga keluargaku. Anak pertamanya bernama Anis, 15 tahun dan yang keduanya bernama angel, 11 tahun. Keduanya sangat berbeda sikap dan tingkah lakunya. Namun sama sama manja. Cuma bedanya yang sulung manja nya tidak segan-segan denganku dan yang bungsu manjanya tidak keterlaluan.

Suatu hari, saat jam 12 siang. Aku bangun tidur dan setelah selesai mandi dan makan aku biasanya suka sekali bermain game di laptopku. Keponakanku sudah pulang sekolah, dan ketika aku ingin bermain kau lihat keponakanku, Anis sudah mulai main game duluan. Sebagai Paman aku mengalah dengan keponakanku. Ketika Anis sudah merasa bosan akhirnya ia menyerahkan laptop kepadaku.

Akupun memulai permainan, ketika sedang asyik Keponakanku, Angel datang menggangguku, seakan ingin juga ikut bermain. Namun setelah kutanya Angel tidak mau main. Angel berbaring di sofa sambil melihatku bermain, Angel suka sekali menghisap jempolnya dan baring sambil mengangkangkan kedua kakinya. Terlihat jelas dimataku celana dalam putih yang dipakainya karena ia masih menggunakan rok sekolahnya.

Aku pura-pura pergi mencari Anis, namun kutemukan dia sudah dalam keadaan pulas dikamarnya. Aku kembali ke laptopku dan melanjutkan permainan. Tiba-tiba saja setan merasuki otakku untuk menjamahi Angel, langsung saja mataku melotot melihat pemandangan indah dari angel. Sedangkan Angel sangat suka bila ia diperhatikan gayanya berbaring. Karena ia sering dimarahi ibunya kalau ia seperti itu di mata ibunya, ia senang karena aku tidak marah seperti ibunya malahan aku membiarkannya bebas.

Akupun merasa ingin sekali meraba kemaluannya apalagi ini kesempatan emas buatku. Langsung saja tanganku pura-pura menyentuh pahanya dan menyandarkan tanganku di pahanya. Setelah tidak ada reaksi aku meraba-raba pahanya sambil bercanda dengannya agar ia tidak marah dan membiarkanku saja meraba-raba kemaluannya.
" Angel, mau main gak? " pancingku
" Gak ah, Angel gak tahu cara mainnya " katanya
" Om ajarin mau gak? " tanyaku
" Om main aja, Angel senang liat Om main, Om jago main game " katanya
" Oh ya, celana dalamnya bagus, baru deh kayaknya " kataku sambil menyentuh celana dalamnya
" Iya om, baru di beliin mama kemaren " katanya
" Sayang donk di pake, lepasin aja celana dalamnya " kataku
" Ih om, malu donk Om, ntar Om malah pandangin pepek Angel terus, dari tadi aja Om pelototin pepek Angel terus walaupun masih pake celana dalam " katanya
" Emang, Om pengen tahu aja pepek angel udah ada bulu atau belom " kataku sambil menyelipkan jariku ke dalam cd nya
" Belom donk Om, angel kan masih kecil, kalo kak Anis bulu pepeknya lebat kayak bulu ketek Om " katanya
" Dari mana kamu tahu? " tanyaku
" Udah sering Om Angel liat kak Anis telanjang di kamarnya " katanya
" Buka aja ya celana dalamnya ? " kataku sambil melepaskan celana dalamnya
" hehehe.. " ia tersenyum kala iya melihatku serius melihat jelas pepeknya
" Aduh, burung Om pengen keluar nih " kataku sambil melepaskan celanaku
" Ih, Om.. malu donk om, burungnya besar banget " katanya
" Daripada kamu isap jempol terus mendingan isap burung Om " kataku
" Hmmm... hehehe.. Besar amat burungnya.. om, tapi coba sini Angel mau coba rasain... " katanya penasaran

Angel benar-benar menganggap kontolku sebagai jempol yang sering dihisapnya. Aku menikmati sekali hisapannya, apalagi sedotannya di kepala penisku. Beberapa menit kemudian cairan spermaku keluar didalam mulutnya.
" Aggghhh... yeeaaaahhhh aaahhh aahhh " erangku
" hiiii, hueeekkk... air apa nih om, kok kental amat gak enak lagi rasanya, eneg banget rasanya om " katanya
" Itu vitamin Angel, telan aja.. sehat kok " kataku sambil mengatur nafas

Setelah selesai dan aku kembali mengenakan celanaku aku pergi kewarung untuk memebeli rokok. Sambil berjalan aku membayangkan bahwa Angel kali ini gampang sekali dan sudah bisa aku taklukkan. Nanti aku akan mencoba Anis, apa Anis bisa ku taklukkan atau tidak. Setelah itu aku pulang kerumah dan kembali bermain game, Angel aku beri pengarahan.
" Angel, kamu tidak boleh bilang sama siapa-siapa ya kamu hisap burung om tadi, apalagi sama mama dan kak Anis, pokoknya ini rahasia. Ini ada uang 5 ribu buat kamu, ambil aja sebagai hadiah " kataku
" Sip deh om, nanti kalo Angel perlu uang buat jajan, angel hisap lagi burung om, mau gak ? " katanya lugu
" Iya, mau donk.. udah pergi main aja sana sama teman-temanmu " kataku
" Om mau ke kamar kak Anis, mau bangunin dia makan " kataku

Angelpun keluar bermain sama teman-temannya, aku kembali masih belum puas setelah ejakulasi pertama, aku ingin ngentot sama Anis. Aku pergi kekamar Anis, ku lihat ia sedang tidur dengan posisi kaki sebelah terangkat keatas dan ia tidur berbaring. Jelas sekali di mataku Anis memakai celana dalam hitam. Kudekati Anis dan pura-pura untuk membangunkannya tidur. Tapi Anis sudah sangat pulas dan tidak sadar sama sekali dengan sentuhan tanganku.

Segera saja aku melepaskan celanaku dan celana dalamku. Aku naik ketempat tidur dan memegang kontolku dengan tangan kiri, tangan kanan ku membuka sedikit celana dalamnya dari samping. Kuarahkan kontolku ke pepeknya. Langsung saja kupaksakan kontolku masuk kedalam pepeknya dan akhirnya masuk.
" Awww...aduuuuhhh... sakit... " katanya sadar dan melihatku menindih tubuhnya
" Om... kenapa Om? Apa-apaan ini? Aduh Om... kenapa mau memperkosa Anis? Aduh... sakit sekali Om... lepasin Om kontolnya donk Om " katanya kesakitan, heran dan sedih...
" Tanggung Nis, lanjutin aja.. lagian perawan kamu udah jebol dengan kontol Om.. buat apa disesali lagi " kataku
" Om... please... jangan om. " katanya
" Ah masa bodoh " kataku sambil memompa pepeknya
Beberapa menit kemudian Anis mengerang dan mendesah nikmat, namun airmata nya mengalir di pipinya... Setelah puas memompa pepek Anis akhirnya aku menyemburkan spermaku ke dalam pepek Anis.

" Agghhh ahhhhh...aahhhh yeaahhh " erangku
" Om, aduhhh... di masukkin kedalam lagi tuh, ya ampun om.. kalo Anis hamil gimana? " katanya
" Gak bakalan hamil, soalnya sperma Om udah keluar tadi di hisap sama Angel " kataku
" Ya ampun Om, mama... om ma.. tolongin om udah gila " Katanya pelan
" Enak aja kalo ngomong, om belom gila... Udah mandi aja sana " kataku sambil memakai pakaianku
" Om, sinting.. om gila.. tega perkosa keponakan sendiri " katanya

Setelah kejadian itu aku akhirnya Anis menutup diri denganku, namun ia tidak menceritakan kelakuanku terhadap dirinya dan adiknya. Walaupun ia menutup diri tetapi aku tidak, aku tetap memperkosanya lagi saat aku merasa konak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar